Doa Berbuka Puasa Wajib Dan Sunat - wanalovemekahmadinah

Sunday, January 28, 2018

Doa Berbuka Puasa Wajib Dan Sunat

Doa Berbuka Puasa Wajib Dan Sunat
Doa khusus ketika berbuka puasa adalah bersifat mutlak yang boleh amalkan sama ada untuk puasa fardhu dan sunnah.Doa ini mutlak bagi kedua jenis puasa tersebut.Bahkan digalakan untuk berdoa apa sahaja hajat yang diingini ketika menunggu waktu berbuka tidak terbatas ketika doa berbuka puasa sahaja.

“Sesungguhnya doa orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak”. Jadi jangan lupakan memohon hajat dengan doa setiap kali kita menunggu waktu berbuka.

Imam Ibnu Majah menyebutkan beberapa hadits yang menyebutkan bahawa secara umum, doa orang yang berpuasa adalah doa yang mustajab.


عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ »

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, ia berkata bahawa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tiga doa yang tidak tertolak: (1) doa pemimpin yang adil, (2) doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka, (3) doa orang yang teraniaya.”[1]

Juga ada hadits,


عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ »

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya doa orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak.”[2]

Jika dikatakan bahawa waktu berbuka puasa adalah waktu mustajabnya doa, maka jangan tinggalkan sunnah ini untuk memohon setiap hajat kita, hajat apa pun itu. Dan amalan ini berlaku untuk puasa wajib dan puasa sunnah kerana haditsnya adalah mutlak untuk setiap puasa.


Contoh Puasa-Puasa Sunnah 


Puasa Wajib adalah puasa yang diwajibkan didalam bulan ramadhan

Adapun doa khusus yang diajarkan Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam– ketika berbuka adalah


ذَهَبَتِ الظَّمَأُ وَبْتَلَتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتِ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ. .رواه أبو داود

 Dzahabzh zhoma-u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah

“Telah hilanglah rasa dahaga, telah basah urat-urat dan tetaplah pahala jika Allah berkehendak.”[3]

Allahualam.

Catatan:
[1] (HR. Tirmidzi no. 3595, Ibnu Majah no. 1752. Hadits ini disahihkan oleh Ibnu Hibban dalam sahihnya no. 2408 dan dihasankan oleh Ibnu Hajar. Lihat catatan kaki Zaadul Ma’ad, 2: 50).

Hadits ini walaupun ada kelemahan, tetapi sebagian ahlul ilmi menghasankannya. Yang jelas jika Anda berdoa dengannya atau berdoa dengan doa yang lain yang terbetik dalam hati Anda ketika berbuka puasa, insya Allah akan dikabulkan.Sedangkan menjawab pertanyaan muadzin ketika seseorang sedang berbuka tetap disyariatkan,kerana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika kamu mendengar muadzin, maka katakanlah seperti yang dia katakan” mencakup segala bentuk keadaan, kecuali jika ada dalil yang mengecualikannya.Lihat keterangan seumpamanya mengenai azan https://wannursyarifah.blogspot.com/2016/06/hukum-ambil-wudhuk-saat-azan-sedang.html.

 [2](HR. Ibnu Majah no. 1753. Dalam sanadnya terdapat Ishaq bin ‘Ubaidillah. Ibnu Hibban memasukkan perawi ini dalam perawi tsiqah. Perawi lainnya sesuai syarat Bukhari. Hadits ini dikuatkan dengan hadits sebelumnya yang telah disebutkan. Lihat catatan kaki Zaadul Ma’ad, 2: 49-50).

[3] HR. Abu Daud (Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Abu Dawud dalam “Sunannya” (no. 2359.

No comments:

Post a Comment